Dewasa ini, semakin banyak orang yang melek investasi. Namun, kebanyakan hanya mengenal alternatif seperti deposito, reksa dana, saham aset kripto, properti, ini bukan, dan surat berharga. Banyak yang belum tahu kalau ada pilihan investasi yang bisa punya manfaat untuk lingkungan juga loh! Mari kita kenalan dulu dengan investasi peduli lingkungan!
Investasi go green yang dimaksud di sini adalah dalam bentuk pohon atau tanaman. Investasi pohon dilakukan demi meredam risiko perubahan iklim di bumi. Alasannya, semakin banyak pohon, semakin banyak karbon yang diserap.
Dalam hal ini karbon dioksida dari hasil energi fosil maupun peternakan yang merupakan aktivitas manusia. Selain dalam bentuk tanaman, ada satu lagi cara investasi hijau yang akan dibagikan di akhir artikel ini. Sekarang, yuk simak dulu trennya!
Tren Investasi Peduli lingkungan di Dunia
Tahukah kamu, beberapa hutan dunia yang dianggap paru-paru bumi seperti Amazon di Amerika Selatan dan Kalimantan di Asia Tenggara perlahan botak karena pembukaan lahan perkebunan. Total, bumi sudah kehilangan sekitar 3 triliun pohon dari total 6 triliun pohon yang ada.
Jika hal itu dibiarkan terus terjadi, ekonomi global bisa kehilangan uang sekitar US$44 triliun atau Rp645.587 triliun. Angka itu setara dengan setengah pertumbuhan ekonomi dunia.
Untuk itu, beberapa perusahaan dari berbagai sektor bekerja sama dalam inisiatif 1t.org yang digagas sejak 2021. Program 1t.org memiliki tujuan untuk bisa menumbuhkan kembali sekitar 1 triliun pohon di seluruh dunia.
Tercatat, ada sekitar 30 perusahaan yang berkomitmen melestarikan, pulih, dan menumbuhkan 3,6 miliar pohon di 60 negara.
Di luar semangat 1 triliun pohon itu, tanaman juga mulai menjadi salah satu aset investasi bagi sebagian orang, terutama di Indonesia. Ingat, ketika pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada Maret 2020 dan mobilitas masyarakat dibatasi. Di situ, mulai lahir hobi merawat tanaman hias, yang beberapa juga punya fungsi untuk meredam potensi perubahan iklim.
Beberapa pemilik tanaman hias itu bisa mencatatkan keuntungan mulai dari dua hingga tiga kali harga beli. Bahkan, beberapa dihargai per daun.
Di sisi lain, beberapa tanaman hias itu juga memiliki fungsi untuk menyerap karbon dioksida sehingga bermanfaat untuk meredam risiko perubahan iklim. Artinya, investasi di tanaman mendapatkan dua keuntungan, yakni dalam bentuk keuntungan dalam bentuk uang atau selisih harga jual dan beli serta keberlanjutan alam di bumi.
Jenis-jenis Pohon Dalam Investasi Peduli lingkungan
Bisa dibilang, hampir seluruh tanaman memiliki peran untuk menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen saat berfotosintesis. Hal itu membuat udara di sekitar tanaman terasa lebih sejuk, selain itu tanaman itu juga mengurangi jumlah karbon dioksida, bahkan karbon monoksida di area sekitarnya.
Beberapa tanaman yang harganya sempat mahal seperti, Monstera Adansonii Variegata atau Janda bolong, Aglaonema, Syngonium, Lidah Mertua, dan Monstera Lezat memiliki manfaat tersebut. Bahkan, Lidah Mertua sampai dijadikan strategi untuk mengurangi polusi di beberapa kota seperti, Surabaya.
Selain itu, tanaman hortikultura juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi go green yang bisa dipilih. Soalnya, tanaman jenis itu mampu menyimpan stok karbon dalam jumlah besar. Ketiga tanaman hortikultura yang dianggap cocok untuk mitigasi dampak perubahan iklim antara lain, durian, Tolong, dan manggis.
Dari data Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, pohon manggis disebut bisa menyerap 0,1 ton karbon per tahun. Total pohon manggis yang ada di Indonesia diperkirakan sekitar 2 juta pohon. Artinya, koleksi pohon manggis Indonesia itu bisa menyerap 200.000-an ton karbon per tahun.
Tanaman hortikultura menjadi menarik sebagai pilihan investasi go green karena bisa memberikan nilai tambah ke pemiliknya, yakni buah dan kayu yang dihasilkan. Jika, pemilik pohon ingin menjual buah dan kayu itu bisa menjadi sumber pendapatan baru.
Kelebihan Investasi Peduli lingkungan
Trennya semakin kelihatan, namun apa sih keuntungan? Tidak, ada empat kelebihan yang bisa didapatkan oleh kamu yang memutuskan untuk menjadi investor tanaman atau pohon.
1. Perawatan yang Relatif Mudah
Investasi pohon atau tanaman bisa dibilang relatif mudah. Sebagian besar hal yang harus dikerjakan terjadi saat masa pembibitan awal. Sisanya, bisa dilakukan secara mudah mulai dari menyiram pohon atau tanaman hingga panen jika termasuk tanaman hortikultura.
Jika investasi dalam bentuk pohon lebih mudah lagi. Soalnya, pohon dewasa tidak membutuhkan pupuk serta tidak perlu perawatan rutin untuk melawan hama.
Pohon juga cenderung memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi perubahan cuaca dalam siklus satu tahun mulai dari banjir hingga kekeringan.
2. Tingkat Pemanfaatan Pohon yang Tinggi
Berbagai elemen pohon bisa dimanfaatkan. Mulai dari buah yang dihasilkan jika itu termasuk pohon buah hingga kayu untuk beberapa pohon seperti sengon dan jati.
Bahkan, investasi pohon sudah menarik sejak 2012. Saat itu, harga bibit pohon Sengon hanya sekitar Rp300 per batang. Nilai pohon pun melejit berkali-kali lipat dalam 5 tahun menjadi Rp300.000 per batang.
Belum lagi pohon jati yang modal bibitnya sekitar Rp70.000 per batang pada 2012. Saat panen di tahun kelima harganya bisa melejit jadi Rp500.000 per batang.
Permintaan kayu ke depannya pun diprediksi tetap tinggi sehingga harga jual setelah panen akan tetap menarik.
3. Modal Investasi yang Murah
Investasi pohon dan tanaman bisa dibilang memiliki modal yang terjangkau. Jika tidak memiliki tanah yang luas, bisa mencoba investasi tanaman di pot. Bahkan, bisa mengoptimalkan metode hidroponik.
Harga benih tanaman dan pohon pun cenderung murah jika dibandingkan dengan harga jual produk yang dihasilkan saat panen nanti. Bahkan, bisnis tanaman hias disebut bisa dilakukan hanya dengan modal Rp500.000. Modal itu sudah termasuk untuk beli tanaman, pot, dan media tanam serta pupuk.
4. Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Aksi investasi tanaman dan pohon bisa membantu menyeimbangkan lingkungan karena karakter tanaman dan pohon yang menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Bahkan, area tanaman bisa terasa sejuk karena banyak oksigen di sekitarnya.
Jadi, investasi tanaman dan pohon bukan cuma mendapatkan keuntungan berupa materi, tetapi juga berkelanjutannya lingkungan di bumi.
Token AHA, Salah Satu Cara Investasi Peduli lingkungan
Jika kamu bukan seorang yang tertarik dalam merawat pohon dan tanaman, ada beberapa alternatif investasi go green lainnya. Salah satunya lewat token AHA!
Token AHA yang dibuat berdasarkan ekosistem Binance Smart Chain memiliki proyek untuk mendukung proyek energi hijau di seluruh dunia. Lalu, juga proyek keberlanjutan hijau dengan mengurangi jumlah karbon.
AHA berencana fokus berkolaborasi dengan stakeholders di Indonesia untuk mencapai target kontribusi energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025. PV Proyek Surya dan Platform Perdagangan Karbon akan menjadi dua proyek inti yang dikembangkan AHA Token.
Kedua proyek itu bertujuan untuk mengembangkan penangkapan dan identifikasi karbon untuk mewujudkan platform perdagangan karbon.
Mau update perkembangan aktivitas go green token AHA? kamu bisa ikuti semuanya di Instagram dan Telegram AHA!