Dekarbonisasi adalah sebuah upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida. Karbon dioksida merupakan salah satu gas yang menimbulkan efek rumah kaca, pemicu terjadinya pemanasan global. Data dari NASA menyebutkan bahwa kandungan rata-rata karbon dioksida dalam atmosfer bumi pada 2022 ini telah mencapai 417,31 ppm.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah tersebut merupakan rekor. Bahkan dari tahun 2019 ke 2022, terlihat lonjakan hingga 2,6 ppm. Ini menunjukkan bahwa kadar karbon dioksida dalam atmosfer tidak sekadar naik, tapi juga bertambah pesat hingga level yang memprihatinkan. Bagaimana dekarbonisasi dapat mengatasi problem ini?
Apa Itu Dekarbonisasi?
Dekarbonisasi adalah suatu cara untuk mengurangi kadar emisi gas karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer bumi. Sebenarnya, penggunaan istilah dekarbonisasi sering dikaitkan dengan dua hal: mesin dan energi.
Dekarbonisasi mesin berhubungan dengan sistem pembakaran dalam mesin mobil. Proses ini bertujuan untuk mengurangi residu gas CO2 yang menumpuk pada pembakaran internal mobil berbahan bakar fosil. Makin tinggi tumpukan residu, maka makin tinggi pula emisi CO2 yang dilepaskan ke udara.
Sedangkan, dekarbonisasi energi bertujuan mengurangi emisi CO2 sebelum dilepaskan ke atmosfer dengan mengganti keseluruhan sistem energi. Namun, proses ini tak sesederhana mengganti sumber energi listrik (misalnya PLTU) dengan pembangkit yang terbarukan. Sumber energi alternatif tersebut juga harus minim karbon, berkelanjutan, dan efisien (misalnya hidrogen hijau).
Apa Manfaat Dekarbonisasi Terhadap Masalah Iklim?
Dengan menurunnya kadar CO2, otomatis efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global pun bisa berkurang. Hal ini jelas baik untuk kesehatan dan kelangsungan hidup manusia secara general. Bukan cuma itu, penerapan sumber energi kemungkinan besar juga akan membuka lapangan kerja yang lebih luas. Jadi, masyarakat bisa memiliki mata pencaharian baru.
Bisa disimpulkan, dekarbonisasi membantu manusia untuk merawat bumi agar tetap nyaman ditinggali. Sebab, dekarbonisasi adalah sebuah upaya untuk mengurangi munculnya hal-hal yang bisa memicu kerusakan bumi (emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global).
Contoh Penerapan Dekarbonisasi
Dekarbonisasi punya cakupan yang begitu luas, maka contoh penerapannya pun sangat variatif. Berikut adalah beberapa contoh dekarbonisasi dengan dampak besar:
1. Menerapkan ekonomi hijau
Menurut definisi dari United Nations Environment Programme, ekonomi hijau adalah perekonomian yang punya tujuan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, kelangkaan ekologi, serta fokus pada pembangunan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Kini, sudah mulai banyak industri yang menerapkan konsep ekonomi ini. Terlebih, di mata konsumen, suatu produk yang memiliki label ramah lingkungan akan tampak lebih menarik. Contoh penerapan ekonomi hijau dalam industri adalah menghindari proses produksi yang tinggi emisi karbon serta mendukung perlindungan sosial dan hak pekerja.
2. Mengembangkan energi terbarukan
Energi terbarukan dan dekarbonisasi adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Dengan beralih pada energi yang terbarukan dan berkelanjutan, maka emisi gas CO2 pun dapat diminimalisir.
Namun, perlu diingat, hal ini tidak hanya terbatas pada proses transisi. Dari sisi pembuat regulasi (pemerintah), sebisa mungkin harus membuat kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Tidak hanya dari segi teknologinya, tapi juga dari segi sosio-ekonomi agar bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat. Dengan begitu, akan tercipta suatu ekosistem yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
3. Distribusi akses energi lebih ramah lingkungan yang lebih luas
Inilah salah satu tantangan yang masih sering dihadapi saat mewujudkan dekarbonisasi. Masyarakat masih kesulitan untuk mengakses energi yang lebih ramah lingkungan.
Pemerintah Indonesia sendiri mulai merumuskan solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Dalam Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024, pemerintah merancang pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik berupa SPBKLU (Stasiun Penukaran baterai Kendaraan Listrik Umum) dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Jadi, masyarakat pun tergerak untuk beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa dekarbonisasi adalah suatu proses untuk mengurangi kadar emisi gas karbon dioksida yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia. Tidak mudah memang, namun bukan berarti dekarbonisasi mustahil untuk dilakukan.Kini, kamu juga bisa berpartisipasi dalam berbagai proyek dekarbonisasi di seluruh Indonesia melalui token Anagata (AHA). Token Anagata menggabungkan real dan platform project yang masih berhubungan dengan percepatan ekosistem carbon trading di tanah air. Untuk detail mengenai token Anagata dan informasi lengkap tentang apa itu dekarbonisasi, kamu bisa cek di sini!