Tenaga surya atau matahari bisa menjadi alternatif pilihan untuk mendapatkan sumber listrik ramah lingkungan. Namun, dalam proses mendapatkan listrik dari cahaya matahari, calon pengguna membutuhkan sebuah alat, yakni panel surya.
Panel surya adalah komponen yang digunakan untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Untuk itu, banyak yang mengatakan jika ingin menggunakan listrik tenaga matahari, dari segi biaya memang murah, dibutuhkan modal investasi di awal untuk membeli panel surya.
Nah, ada dua jenis panel surya yang sering digunakan secara umum, yakni panel surya polycrystalline dan monocrystalline. Salah satu panel surya yang populer digunakan adalah jenis polycrystalline. Lalu, bagaimana cara kerja dan kelebihan panel jenis polycrystalline tersebut?
Baca Juga: Mengenal Panel Surya Monocrystalline
Cara Kerja Panel Surya Polycrystalline
Cara kerja panel surya Polycrystalline bertumpu pada silikon yang siap mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Silikon yang ada di panel surya terdiri dari dua jenis, yakni silikon untuk elektron negatif dan positif yang bersifat semikonduktor.
Ketika elektron negatif dan positif di dalam silikon itu terpapar oleh sinar matahari, di situlah panel surya mulai menghasilkan listrik.
Prosesnya, ketika elektron negatif yang terpapar sinar matahari akan mengalirkan kelebihan paparan cahaya ke silikon tipe positif. Pertemuan ini yang memproduksi listrik untuk aktivitas sehari-hari. Jika ada daya listrik berlebih bisa disimpan.
Banyak pertanyaan, panel surya berbentuk seperti kaca, apakah cahaya matahari yang diterima bakal terpantulkan? jawabannya adalah tidak, karena panel surya bersifat reflektif.
Sifat reflektif itu lahir dari sistem yang disebut photovoltaic. Artinya, panel bisa mengkonversi cahaya menjadi listrik.
Kemudian, panel surya membutuhkan dukungan dari baterai khusus untuk menyimpan kelebihan energi listrik. Jadi, ketika cuaca tidak mendukung, cadangan listrik bisa digunakan.
Kelebihan Panel Surya Polycrystalline
Kelebihan utama dari panel surya satu ini merupakan harga dan biaya investasi pembuatan lebih murah dibandingkan dengan monocrystalline. Harga panel polycrystalline lebih murah karena proses pembuatan yang lebih sederhana. Jadi, dalam pembuatan panel surya Polycrystalline, silikon yang digunakan tidak memerlukan proses czochralski atau proses pemurnian yang rumit seperti monocrystalline.
Dengan harga yang lebih murah, tingkat efisiensi Polycrystalline diklaim hampir menyamai Monocrystalline. Tingkat efisiensi panel surya adalah rasio cahaya matahari yang berhasil dikonversi menjadi listrik. Rata-rata tingkat efisiensi panel surya satu ini adalah sekitar 13%-18%. Angka itu tidak jauh berbeda dibandingkan dengan panel tipe monocrystalline yang sekitar 15%-20%.
Selain itu, panel jenis ini juga menggunakan silikon lebih sedikit dibandingkan monocrystalline. Soalnya, penggunaan silikon dicampur dengan material lainnya. Hal itu membuat limbah silikon yang dihasilkan panel surya jenis ini lebih sedikit.
Berhubung menggunakan silikon yang dicampur dengan material lainnya, bentuk panel surya polycrystalline berwarna lebih cerah, yakni biru, dibandingkan dengan monocrystalline yang berwarna hitam.
Tetap up-to-date dan aktif dalam segala aktivitas untuk menghijaukan lingkungan melalui Instagram dan Telegram AHA Token.